The Hohos
Image hosted by Photobucket.com
Monday, January 22, 2007
Hari-hari Azka di 'Asrama'
Karena lahir prematur, paru-paru Azka masih belum matang sempurna, jadi dia masih kesulitan untuk bernafas. 4 hari pertama di ruang isolasi bangsal anak, Azka masih pake bantuan semacam helm astronot dengan kadar oksigen 90%. Setelah itu, kadar oksigen diturunkan ke 60%, jadi Azka tidurnya pake selang oksigen yang dipasang di hidung. Hari2 terakhir di inkubator, oksigennya hanya 40%, lewat selang yang dipasang di inkubator. 2 hari terakhir, setelah keluar dari inkubator, Azka sudah bisa beradaptasi dengan udara ruangan, Alhamdulillah.

~ tempat tidur Azka di 12 hari pertama hidupnya ~

Bilirubin-nya juga sempat naik, 2 hari deh inkubator Azka disinari dengan Light Blue. Makanya kulitnya agak gosong, hehe. Mungkin seperti habis tanning, sunbathing di pantai Kuta.

Trombosit dan hb-nya naik turun, 2 kali tranfusi trombosit dan sel darah merah. Makanya Azka agak lama di RS, karena dokternya terus memantau trombosit dan hb-nya. Setelah stabil baru deh boleh pulang.

~Azka di inkubator, umur 2 hari, sudah pakai infus ~

Aku sendiri baru bisa liat Azka hari ke-3 pasca operasi. Dan ASI baru keluar setelah 3 hari. Setelah 5 hari Azka baru boleh keluar dari inkubatornya untuk belajar menyusu. Setelah lebih sering diberi ASI, kondisi Azka membaik. Aku sama Mas Yoga setiap hari bolak-balik nganter ASI yang di pompa sekalian kalau pas waktunya Azka makan, aku boleh menyusui. Masih dicampur dengan susu formula, bukannya tidak mau ASI ekslusif, tapi kondisinya waktu itu belum memungkinkan. Pokoknya apa yang terbaik aja deh buat Azka.

Jujur, kalo gak dikuat-kuatin liat kondisi Azka, aku bawaannya mau nangis melulu. Liat tangan mungilnya yang cuma sebesar jempol orang dewasa di pasangin infus, miris banget. Setiap 2 hari infusnya dipindah tempat, karena bengkak. Hasilnya tangan dan kakinya biru dan bengkak, sampai gak ada tempat lagi untuk pasang jarum infus.

12 hari dalam inkubator di ruang isolasi, setelah itu Azka dipindahkan ke kotak biasa di ruang observasi, dan besoknya pas aku datang untuk menyusui, Azka sudah nangkring di boks bayi biasa, bersama teman2nya yang baru lahir. Hehe, dia jadi bu RT saking lamanya dirawat.

Hari ke-13, Kamis pagi tali pusat Azka puput waktu mandi. Alhamdulillah. Hari ke-14, kami jemput Azka untuk pulang ke rumah Nin-nya. Berat badan Azka waktu pulang menyusut, jadi tinggal 2000 gram dari berat badan pas lahir (2300 gr). Sebelum pulang, aku sengaja datang pagi untuk belajar mandiin dan mijat bayi.

~ tante-tante perawat Azka ~

Setelah pulang, Alhamdulillah, ASI-ku mulai banyak. Insya Allah, ASI ekslusif buat Azka.

Selama Azka di asrama, selain aku dan Mas Yoga yang setiap hari mondar-mandir ngegerocokin perawat bekerja, Nin dan Dato (orang tua aku) juga Yangti dan Mbah Amat (orang tua Mas Yoga) juga sering nengokin Azka. Kecuali Nin yang memang kerja disana, selalu memantau kondisi Azka. Mungkin, perhatian yang tulus dari orang-orang tersayang juga yang bikin Azka bisa cepat sehat.

Sekarang Azka sudah pintar menyusu, kadang terlalu banyak malah, sampai2 muntah. Mudah2an bisa cepat besar ya neng, biar bisa diajak jalan2 ke mall sama ibu, hehehe.

~ Azka main sama kotep, boneka ayamnya ~

Jadi, kedepannya blog ini nanti bakalan banyak cerita dan foto tentang Azka. Maklum orang tua baru, hehe.

posted by munky & yoga @ 9:57 AM   6 comments
Tuesday, January 16, 2007
Berkah di Hari Ibu
Jumat 15 Desember 2006 jadualnya aku untuk kontrol ke dokter obgyn. Agak khawatir sih pas berangkat ke RS, soalnya tadi malem itu ada kontraksi yang kuat sekali dan spot coklat tua keluar lagi. Aku coba nenangin diri dengan berpikir, “ah spot coklat itu paling karena keputihanku kambuh lagi”.

Ternyata bener aja, begitu diperiksa dalam, keputihannya parah banget, sampe2 dokternya bingung, soalnya aku gak ngerasa gatel atau apapun. Setelah itu di USG untuk liat apa Deho baik2 aja. Alhamdulillah Deho masih aktif banget dan di usia kandungan 34 minggu beratnya sudah 2250 gr. Karena ada sedikit kontraksi dan kenceng2, rangkaian pemeriksaan hari itu di tambah dengan CTG. Selesai CTG, tanpa ada khawatir sedikit pun, aku balik lg ke`ruang tunggu, menunggu dokternya kembali.

Lama nunggu, yang dateng malah ibuku, ” Ayo teh, kita ke lantai 6. Kamu harus dirawat, bedrest lagi”. Lantai 6? Itu kan ruang perawatan. Bletak..wadooh kenapa lagi nih? Ternyata dari hasil CTG, ketauan kalau ada kontraksi 8 menit sekali, mirip kaya orang udah mau melahirkan, tapi belum jalan lahir belum terbuka. Antara bingung dan sedih, aku ngabarin Mas Yoga. Dokter tau yang terbaik, aku cuma bisa pasrah aja sama Allah.Selama masa kehamilan, ini ketiga kalinya aku harus bedrest di RS.

Selama 7 hari di rawat, aku sama sekali gak boleh turun dari tempat tidur, duduk aja gak boleh. Ngeyel dikit kalo masalah duduk, daripada gak bisa makan, hehe. Kecuali untuk buang air besar, aku maksa ke dokternya untuk turun ke kamar mandi..males banget gak seeh, BAB di tempat tidur. Aku ngabisin 5 botol infus penahan kontraksi selama 3 hari, kapsul supo penahan sakit 3x sehari, antibiotik oral dan suntik, plus ‘peluru’ obat keputihan. Tapi yang paling sakit itu waktu di suntik pematang paru untuk bayi, setiap 12 jam ebanyak 3x, untuk jaga2 kalau bayi lahir sebelum waktunya. Dokterku optimis, aku masih bisa nahan bayiku sampai usia kandungan 37 minggu..itu batas waktu yang aman untuk bayi. Aku juga sempet sesak nafas parah, akibat dari terlalu banyak obat yang dikonsumsi. Akhirnya infus dilepas dan antibiotik oral distop.

Alhamdulillah hari Selasa malam, hari ke-5 aku dirawat, Mas Yoga dapet tugas pelatihan ke Jakarta selama 2 hari..sekalian di bablasin sampai minggu rencananya, jadi bisa nungguin aku di RS.

Hari ke-8 jam 07.00 pagi, pas visite dokter, aku boleh pulang, Alhamdulillah, tapi dengan syarat harus bedrest total. Kepala bayi juga masih di panggul. Dr. Dwi masih optimis bisa nahan kelahiran seenggaknya sampai Januari awal atau usia kandungan 37 minggu. Setelah itu, Mas Yoga, langsung niat mau cari tiket pulang ke Bali, karena masih banyak kerjaan yang numpuk. Rencananya, ke Jakarta lagi pas Idul Adha, sekalian ambil cuti sambil nunggu aku lahiran. Dan setelah itu kejutan pun datang gak berhenti2...

Sekitar 07.30, aku mulai ngerasa kontraksi lagi, padahal sudah 2 hari belakangan, kontraksinya berkurang. Apalagi yang sekarang pake mules. Sambil ngobrol sama Mas Yoga, aku diem2 ngitung waktu kontraksi, ternyata dalam 10 menit ada 2x kontraksi disertai mules. Lendir coklat juga tambah banyak. Akhirnya aku ngebel bidan. Sampai 08.00 kontraksi makin sering dan mulesnya makin kuat. 08.10 ada air ngalir yang ternyata ketuban.

08.30 aku di bawa ke Kamar Bersalin (KB) untuk observasi. Alhamdulillah dr. Dwi masih ada di RS. Ternyata kepala bayi sudah masuk ke jalan lahir dan darah segar juga sudah banyak. Sudah Pembukaan 2, tapi ketuban belum pecah. Pas di USG, air ketuban masih banyak. Ternyata ketubannya pecah di bagian atas rahim.

09.00 dr. Dwi maksa untuk CTG. Hasil CTG pertama mencurigakan. Sambil nunggu hasil CTG kedua, aku masih sempet sarapan bubur sumsum dan ngobrol sama mas Yoga. Air ketuban masih terus ngalir dan semakin banyak.

09.30 tiba-tiba dr. Dwi masuk sambil bawa hasil CTG kedua, dan beliau langsung ambil keputusan untuk segera operasi untuk ngeluarin bayi. Ternyata suplai oksigen ke bayi tidak bagus. Kalau menunggu persalinan normal pun akan terlambat buat bayi.

09.45 perawat langsung masang infus dan kateter. Jujur aja aku masih bingung, ada apa sih sebenernya?

10.00 masuk ke Kamar Operasi (OK)..Ya Allah dingin sekali. Perawat langsung masang alat dan dokter anestesi langsung bekerja. Dan aku masih bingung juga. Alhamdulillah Mas Yoga dan ibuku bisa ikut mendapingi.

10.18 operasi dimulai. Bismilah.

10.21 Bayi perempuan mungil anak pertama Pak Hoho dan Bu Hoho lahir. Alhamdulillah.

22 Desember 2006. Bayi perempuan. Berat 2300 gram, panjang 46 cm. Lahir dengan usia kandungan 35 minggu. Tepat di hari ibu, sebuah kado istimewa untuk seorang ibu baru.

Dr. Dwi ngambil keputusan tepat waktu. Ternyata air ketubanku sudah hijau dan bayi terbelit tali pusat. So, pas dikeluarkan dari perut, bayi sempat biru.

Alhamdulillah Ya Allah, atas semua berkah yang Engkau berikan. Semuanya bisa berjalan lancar, memang rejeki nya anakku. Mulai dari hari baik, Jumat pagi. Bapaknya ikut mendampingi kelahirannya. Pas keputusan operasi, semua dokter ada, dokter anestesi pas lagi stand by. Dokter obgyn ada dua-duanya. Dokter anak juga sudah datang.

Para pembaca, sekalian kami mau memperkenalkan:

AZKANAYRA TARASAFWA ZAIDA ~ 22 DESEMBER 2006

Pasca operasi, aku dirawat selama 4 hari dan setelah itu boleh pulang. Tapi Azka perjuangannya masih panjang. Azka baru boleh pulang dari RS setelah 14 hari.

Cerita tentang hari-hari Azka di ‘asrama bayi’ di postingan berikut ya.

Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas bantuannya kepada: Dr. Dwiarti Soebarkat, Sp.OG, dr. Sugiyanto,Sp.OG, dr. Zakaria, Sp.An, DR.dr. Nani D. Walandouw, Sp.A, serta seluruh staf medik di RSB Budi Kemuliaan, Jakarta.

posted by munky & yoga @ 1:08 PM   9 comments

Cerita tentang Keluarga Hoho. Komandan : Pak Hoho Kapten : Bu Hoho Anggota : KakaNay dan AdeYna
About Me

Image hosted by Photobucket.com

Dwiyoga Nugroho
Munky Tenriulang

Dusun Dangin Berawah, Desa Perancak, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, BALI

See my complete profile

www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from Yoga & Munky. Make your own badge here.
What's New?

Moods

    suAsaNa haTi kAMi: The current mood of mikupuku at www.imood.com

YM

Kotak Pesan

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Cerita Paporit
Cerita Lalu
Arsip
Temans
Frensta!
Links
Kledids



BLOGGER

BlogFam Community

Yang Mampir