Sekedar untuk memperjelas dimana kami tinggal, aku coba cari peta Bali yang simple tapi cukup jelas.

Sementara [hopefuly not forever], kami tinggal di kabupaten Jembrana, yang ibukota kabupatennya kota Negara. Bisa dilihat kalo kami tuh jauuuuh banget sama Denpasar, Kuta, Nusa Dua ato Sanur. So, memang kami tinggal di Bali..but so what..sama aja seperti desa lainnya di sebagian besar indonesia, bukan di pusat wisata or whatsoever. Tapi di sini damai..dan suasana desanya asik banget.

It is 3 hours driving or 2 hours riding from negara to denpasar. Gak ada sebulan sekali ke denpasar.Soalnya agak repot juga kalo tiap ke Denpasar naek motor *grin* soalnya pegel, panas dan rata..hehe. Di mess cuma ada 1 mobil kantor, jadi kalo mau pake kalo gak giliran harus rame2. Mudah2an taun depan ditambahin deh stok mobilnya.

Kabupaten Jembrana adalah kabupaten [maap] termiskin di Bali. Ibukotanya kecil banget kalo dibandingin sama klender [hehe], masih ramean klender deh. Biar ibukota, tapi gak semua ada di Negara. Agak susah. Misalnya mau cari daging giling, *hiks* aku harus ke Denpasar, kecuali mau giling sendiri. Wisatanya cuma alun2 kabupaten ato pantai.

Coba liat peta yang di atas. Keliatan di bawah kota Negara ada desa Perancak. Naah, mess kita itu ada di antaranya. 4 km dari Negara dan 2 km dari Perancak. Sebelum Departemen Kelautan & Perikanan [baca: kantor Mas Yoga] bikinin jalan baru ke kota, warga Mess harus muter yang jaraknya kira2 15 km. *whew*.

Untungnya kami warga mess disini, yang kebanyakan muslim, mess kita deket desa muslim pertama di Bali, desa Yeh Kuning. Banyak mesjid dan pesantennya. Jadi kalo adzan kedengeranlah dan kadar 'sara'warga disini agak di atas standar, karena udah biasa dengan muslim.

Kalo jalan-jalan ke Gilimanuk, sekitar 30 menit naek motor, biasanya kami mampir makan ayam betutu. Subhanallah, pedesnya bikin bibir jadi dower.

Kapan-kapan aku ceritain deh tentang keadaan Mess disini dan kantornya Mas Yoga.

Ya Allah...I miss bookstores! I miss hanging out there for hours...

Yup, disini gak ada toko buku dalam artian toko buku yang tidak hanya menjual alat-alat tulis dan kawan-kawannya..You know where the nearest real bookstore is? Denpasar..*crying out loud*...it means 3 hrs driving from here..

Kalo di Jakarta, seenggaknya banyak toko buku yang asik, kaya QB yang ada cafe-nya, ato Kinokuniya dengan lautan buku Jepang-nya, sampe ke pasar senen dengan buku2 murah alias bajakan. Di Bandung ada Potluck, cafe yang ada library-nya, palasari kalo mau hunting komik bekas, dan yang pasti Taman Bacaan Hendra di Jalan Sabang, Cihapit *asa jaman baheula pisan*. Kalo udah ke cihapit pasti jadi kalap..jajan!jajan! ada surabi, bandros, awug, nasi tim and yang pasti gurandil..hehe..[Hey! watch your track honey..kita lg ngomingin buku]*oops!*.

Walau gak beli, nongkrong di toko buku punya keasyikan tersendiri. Biasanya kalo lagi gak punya duit alias tanggal tua, cuma bisa baca-baca sambil muter2 ngafalin buku mana aja yang mau dibeli kalo udah punya duit..hehe, tapi biasanya giliran dah punya duit, malah nglirik buku yang lain *laper mata bo’*.

Beberapa bulan terakhir sebelum nikah dan pindah kesini, dan setelah tau rencana mau pindah tentunya. Mulai deh hunting buku untuk bekel bacaan disini..tiap minggu kerjaannya ke toko buku. Untungnya waktu itu ada beberapa kali pameran buku di Istora Senayan dan JCC.

Pameran buku beda lagi asiknya, selain bisa hunting buku yang susah di dapet, biasanya pameran juga ngasih diskon yang banyaaak banget...*diskon..diskon, yippiee*. Islamic book fair terakhir di Istora, aku dapet buku banyak banget. Sampe balik 3 kali loh ke pameran itu..[abis deket banget dari kantor, tinggal nyebrang parkir timur]. Tapi ada tuh nyeselnya, ada buku yang gak kebeli gara2 udah kehabisan stok duit, setelah itu kelilingan nyari di gramedia ato di walisongo, gak dapet..sampe bete nyarinya. Akhirnya nitip sama mbak tatik [guru ngajiku], akhirnya dapet juga, judulnya: Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Tapi dasar kedul..sampe sekarang blom kelar bacanya *d’oh*.

Cita-cita yang (sebenernya setengah) kesampaian. Dari dulu tuh aku pengeeen banget punya ensiklopedi britanica ato americana *ngacai*, tapi ya itu kesandung sama harga yang segunung, jadinya cuma bisa memandangi aja setiap ada pameran *hiks, bari melong jiga ucing*. Di islamic bookfair terakhir itu aku sempet nguras tabungan untuk beli Ensiklopedi Tematis Dunia Islam. Sempet kepikiran sih tadinya set ensiklopedi ini mau dijadiin mas kawin..tapi setelah dipikir-pikir, apa gak ribet nanti ya nyebutnya di ijab qabul..*grin*..ya udah gak jadi deh.

Anyway banyak juga kerabat yang ngadoin buku pas nikah, jadi yaaa dengan stok buku seperti itu mungkin sedikit terobati deh kangen sama toko bukunya. Makasih semua yang udah ngadoin ‘ilmu’ yang tak ternilai untuk kami. They are wonderful gifts.*maacih semua..nuhun pisan sadayana*

In 5 days,I'll be staying home alone *nyengir kuda* Mas Yoga ada kerjaan di Denpasar berangkat tadi pagi trus baru balik lagi nanti Jumat malem. Lagi ada semacam seminar ato lokakarya kerjasama bareng BPPT di Kuta. Dari grup perancak sini lumayan banyak juga yang berangkat. Agak sepi deh.

How am I supposed to do this week alone *whew*? Lucky me, he left his laptop for me *grin*..Asik-asik bisa browsing & blogwalking sambil kenalan sama para bloggers. Yup, makin banyak temen kan jadi gak sepi lagi di rumah.

Kemarin, udah di beliin stok cemilan banyak plus susu cair+cereal[hehe, tau aja istrinya suka males makan]. Yup, kalo masak untuk sendiri emang bawaannya males banget. Paling juga sarden lagi, kornet lagi ato paling banter ceplok telor *kaciaaaan*

Dah dari pagi langsung nyalain komputer, siapa tau anak2 pacto ada yang lagi online. Kangen banget sama mereka. Ada sih, but most of them are busy preparing the upcoming event. Speaking of pacto, I kinda miss mbak Iit. Kemana ya my x-boss ini setelah ngacir dari pacto?

One thing for sure is I got updated news about my friends. Etha is pregnant about 10 weeks *horaay*, a close friend of mine is getting married in early September, Nana, my SD pal, has came back for good from Germany.

Hm, blom juga satu hari terlewati..and I already miss you sayang..

You know it doesn't make much sense / There ought to be a law against / Anyone who takes offense / At a day in your celebration / 'Cause we all know in our minds That there ought to be a time / That we can set aside / To show just how much we love you / And I'm sure you will agree / It couldn't fit more perfectly / Than to have a world party on the day you came to be.

Happy birthday to you / Happy birthday to you / Happy birthday

I just never understood / How a man who died for good / Could not have a day that would / Be set aside for his recognition / Because it should never be / Just because some cannot see / The dream as clear as he / That they should make it become an illusion / And we all know everything That he stood for time will bring / For in peace our hearts will sing / Thanks to Martin Luther King

Why has there never been a holiday / Where peace is celebrated / all throughout the world /

The time is overdue / For people like me and you / You know the way to truth Is love and unity to all God's children / It should be a great event / And the whole day should be spent / In full remembrance / Of those who lived and died for the oneness of all people / So let us all begin / We know that love can win / Let it out don't hold it in / Sing it loud as you can

We know the key to unity of all people / Is in the dream that you had so long ago / That lives in all of the hearts of people / That believe in unity / We'll make the dream become a reality / I know we will / Because our hearts tell us so

Though it was only couple slices of chocolate pudding, and candles..[of course with little bit furr and l*ng**ie *wink*, dan ibadah *hehehe*], still it was nice simple surprise for him...Happy Birthday sayang..

Hai semua..kenalin nih..tetangga-tetangga kecil kami..


Yang baju putih namanya Dafa, anaknya Bapa Teja dan Ibu Ida, keluarga penghuni rumah no. 2 [keluarga nugroho penghuni rumah no. 1 looh, artinya paling rumah paling timur di mess karyawan departemen kelautan & perikanan perancak]. Dafa ini anak yang super aktif [kalo ada sparing partnernya dong], dan bentar lagi mau punya adik.. Pendatang dari Semarang.

Yang baju oranye Ribhi, anaknya Abi Agung dan Ummi Ika dari Pekalongan, keluarga penghuni rumah no. 3. Ribhi ini nurut sekli sama Ummi-nya, dan paling doyan jatuh..hehe, jadi aja ya 'tanda jasa'nya tiap hari nambah..ya di pipi, di tangan, dan di kaki. besok diman lagi sayang?

Di rumah no. 4, ada baby Zelva anaknya mama Yuli. ditinggal papanya yang TNI AL tugas di Surabaya, tapi gak apa-apa ya sayang..kan tiap weekend di tengok sama papa.

Rumah berikut ada Mas Bambang. Pria beristri, tetapi sang istri ada di Jakarta. Lagi hamil muda. wah bentar lagi ada bayi kecil nih ya. Kapan pindah ke Perancak mbak? di tunggu loh sama ibu2 disini..hehehe.

Di paling barat, jajaran rumah bawahan [karena letaknya di kontur tanah lebih bawah], ada Aya dan Tanti..para perawan di Mess Perancak, hehe.

Naik nih ke atas. Rumah no. 7, ada Keluarga Lino...Ada Mas Afif yang baru kelas 3 SD pindahan dari Jakarta, anaknya Pak & Ibu Lino. Afif cepet banget loh 'mingle' dengan anak2 kampung sini..

Rumah Bos... Ada Dave! Si krinyol anak Bu Frida dan Papa Denny. Duh, bentar lagi mau punya adik ya. Dave, si abang dari Jakarta ini anak kecil penghuni paling lama disini..

Disampingnya rumah Dave, ada Guest House, siapa mau nginap disini cuma dikenkan biaya 30rb perak semalam. lumayan ada AC looh.

Naah paling ujung, tepatnya di sebarang ruma kami, ada rumah bujangan yang paling rusuuh. ada Komeng, Kadek, Adi, Topik, dan Bayu. ni rumah kaya klab malam, kenapa? soalnya rame mulu spanjang malem. Maklum ada PS-nya, tapi dah berapa hari tipinya rusak, jadi libur deh maen WE-nya. sepi? gak tuh, kan ada radio yang disetelnya kenceng banget..duuuh berasa di diskotik niiih.